Sabtu, 13 Oktober 2012

Ubah Air Limbah Jadi Air Siap Minum


Wakil dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur (tengah) Mencoba Air Minum Hasil Olahan Limbah (Richard Photo)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

   Menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan hidup terus dilakukan oleh lingkungan sekolah. SMPK-SMAK Santa Agnes Surabaya, Biara S.SpS., dan SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya meresmikan instalasi penyaringan limbah. Peresmian yang bertema Zero Waste Water System itu diadakan pada hari Sabtu (14/5/2011) pukul 11.00 WIB di halaman kompleks Biara S.SpS. Di tempat tersebut instalasi penyaringan limbah diletakkan.

   Sebagai tanda peresmian bahwa air olahan limbah siap untuk diminum, panitia meminta undangan yang hadir mencoba minum air hasil olahan limbah. Beberapa diantaranya, Ketua Paguyuban PKK Surabaya Dyah Katarina, wakil dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, dan Duta Lingkungan Hidup Indonesia Agustinus Gusti Nugroho alias Nugie.

   Kepala Sekolah SMAK Santa Agnes Surabaya Drs. Purnomo Hartiatmojo mengatakan, air hasil olahan limbahan dapat diminum setelah diteliti di laboratorium kampus Unair, laboratorium Rumah Sakit Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya, PDAM. Dalam penelitian tersebut, kadar air limbah di lingkungan sekolah tersebut sekitar 0,8. Dari angka tersebut, ternyata air limbah yang ada di lingkungan sekolah SMAK Santa Agnes Surabaya, SMKK Mater Amabilis Surabaya dan biara S.SpS serta asrama dapat diolah menjadi air siap minum. “Air olahan limbah ini dapat digunakan juga buat memasak di jurusan tata boga SMK Mater Amabilis Surabaya dan asrama, menyiram tanaman tidak menggunakan air tanah lagi” kata Purnomo ketika ditemui sebelum acara peresmian.

   “Sumber air limbah berasal dari limbah dapur, laundry, kamar mandi yang ada di biara S.SpS. dan asrama. Air limbah itu disaring di dalam pompa untuk dilakukan proses filterisasi. Setelah itu, olahan limbah disalurkan ke dalam tabung pertama yang berisi ion untuk menjernihkan air. Proses pemurnian air di tabung itu diukur dengan alat UV Meter dan PH Meter. Alat tersebut digunakan untuk mengetahui kadar air.” ujar operator instalasi penyaringan limbah Herlambang ketika menjelaskan proses kerja instalasi penyaringan limbah kepada wartawan sebelum acara peresmian dimulai.

   “Apa yang sudah dilakukan sekolah sangat baik. Sekolah yang lingkupnya tidak besar saja bisa mengolah limbah, kenapa institusi lain yang skalanya sudah nasional kurang memperhatikan lingkungannya” ujar Duta Lingkungan Hidup Nugie ketika ditemui di sela-sela acara ramah tamah peresmian.

   Nugie ingin masyarakat Indonesia semakin peduli dengan lingkungan. Mengingat kualitas dan mengatasi masalah lingkungan hidup di Indonesia masih rendah. “Dari data statistik yang saya lihat pada tahun 2007, Indonesia masuk di negara keseratus sekian dalam hal kualitas lingkungan hidup dan mengatasi masalah lingkungan hidup. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan peringkat terendah dalam pengolahan limbah. Semoga di tahun 2011 mengalami perbaikan” kata artis sekaligus penyanyi itu.

   Nugie menambahkan, dari pengamatannya ketika berkunjung ke beberapa pulau di Indonesia, tingkat kesadaran pengolahan limbah di pulau besar Indonesia masih rendah walaupun sudah ada beberapa orang yang menemukan beberapa alat pengolahan limbah dan orang yang sadar terhadap lingkungan.
Dari hal tersebut, semoga setiap orang maupun institusi lain semakin peduli memperhatikan lingkungannya.

Sumber : http://richardsmile.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar