Sabtu, 13 Oktober 2012

Menghambat Pikun Saat Masa Tua


Gambar di samping ini merupakan foto ilmuwan yang sudah tua tapi tetap aktif melakukan penelitian. Kemudian, gambar di bawah ini adalah foto seorang olahragawan yg sudah tua tetap mengikuti kejuaraan binaragawan..
Kakek-Kakek seperti yang ada di dalam gambar-gambar tersebut merupakan kakek-kakek yang masih tetap produktif di masa tuanya. Masa tua hendaknya selalu produktif dan meningkatkan kinerja otak. Mengapa demikian?


Menurut dr. J.F. Tri Arimanto Yuwana, Psychiatrist, PGD Pall Med(ECU), Kakek atau nenek harus melakukan itu untuk menghambat pikun saja. Jangan menghabiskan masa tua di rumah dengan kegiatan nonton TV, merawat cucu (kalau cucu-cucunya masih anak-anak), tidur. Kenapa kebanyakan orang lanjut usia melakukan itu? ada beberapa orang yang mengatakan kepada saya, masa tua saatnya istirahat. Pendapat lain mengatakan, masa muda sudah disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan saatnya saya menikmati hidup enak di masa tua.
dr. Ari-panggilan dari dr. J.F. Tri Arimanto Yuwana mengatakan, anggapan itu salah. "Kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan itu akan menimbulkan stress dan pikun saat usia belum mencapai 80tahun" ujar dokter asal Surabaya itu kepada kontributor Tabloid Jubileum Keuskupan Surabaya. Lebih lanjut, dr Ari menambahkan, tidak melarang mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu. Alangkah baiknya, kegiatan tersebut jangan dilakukan terlalu sering.
dr. Ari menjelaskan, untuk menghambat pikun perlu dilakukan banyak kegiatan. Hal itu dikarenakan, untuk merangsang otak orang-orang lanjut usia. "Dengan begitu, mereka akan terus berproduktif" tambahnya. Kuncinya adalah melakukan kegiatan-kegiatan supaya tetap produktif. Kegiatan-kegiatan apa saja agar orang-orang lanjut usia lebih produktif?
Berikut ini kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh orang lanjut usia agar produktif:
1. Lakukan kegiatan-kegiatan di rumah maupun di luar rumah.
Setelah bangun pagi, lakukan kegiatan senam pagi bersama teman/warga sekitar/keluarga. Jika fisik masih kuat, lakukan kegiatan bersih-bersih rumah seperti menyapu, lap kaca jendela, mengepel, setrika, dll. Bila ada yang berprofesi sebagai dosen ataupun pengusaha, lanjutkan kegiatan mengajar dan usahanya hingga keadaan fisik tidak memungkinkan lagi.

2. Kumpul Bersama Sesama Orang Lanjut Usia
Seringlah berkumpul bersama teman-teman orang lanjut usia. Saat berkumpul, waktunya saling cerita kehidupan keluarga, tukar pendapat masalah ekonomi, politik. Jangan bergosip ria waktu kumpul. Usahakan buat obrolan-obrolan yang positif seperti diskusi topik-topik yang ada di berita koran harian/majalah/tabloi/televisi.
Acara kumpul-kumpul ini bisa diadakan setiap saat. Buat jadwal pertemuan. Pertemuan bisa dilakukan 3 kali dalam seminggu biar lebih produktif. Kalau pertemuan diadakan 1 kali dalam sebulan, bisa-bisa timbul rasa bosan, jenuh di rumah akan tinggi sehingga akan menyebabkan stress dan pikun.
Siapa tahu dari acara kumpul-kumpul ini bisa timbul ide menarik buat membuka usaha.

3. Games
Cara ini sangat jitu untuk membangkitkan kinerja otak. Bisa bermain games di Komputer, Playstation, Nintendo. Selain bermain video games, bisa juga bermain catur, kartu remi. Tak hanya games-games itu saja, orang lanjut usia diajak untuk bermain monopoli, mengisi TTS(Teka-Teki Silang), ular tangga.

4. Rekreasi
Kegiatan ini bisa menimbulkan rasa kesegaran jiwa bagi lansia. Agendakan juga jadwal rekreasi bersama keluarga, teman, sahabat. Rekreasi bukan di mall tapi di taman-taman kota, pantai, dataran tinggi, pegunungan. Usahakan dalam sebulan ada jadwal rekreasi buat lansia.

5. Pelatihan Ketrampilan
Agendakan juga jadwal pelatihan ketrampilan bagi lansia di lingkungan anda. Pelatihan ketrampilan meliputi pelatihan kerajinan tangan, membatik, membuat accessoris handphone, pelatihan komputer, dan lain-lain. Datangkan pembicara yang handal dalam bidangnya. Supaya mereka mau mengikuti kegiatan-kegiatan itu, rangsanglah dengan sesuatu menarik seperti ada door-prize, lomba-lomba, dll. Kegiatan ini cukup diadakan 1 kali dalam 2 bulan. Siapa tahu dengan pelatihan ini, ada yang ingin membuka usaha.

Lewat kegiatan-kegiatan itu, para lansia menjadi tidak bosan, jenuh di rumah apalagi ditinggal anak kerja, cucu-cucu sekolah. dr. Ari berkata bahwa potensi stress dan pikun tidak akan terjadi. "Kalau sudah pikun, susah diobati karena tidak ada obatnya"ujarnya. (Richard Nicolaus)

Sumber : http://richardsmile.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar