Sabtu, 20 Oktober 2012

Didesak Bicara , Bibir Angie Berdarah



Angie (Foto: Heru H/okezone)

Angie (Foto: Heru H/okezone)
JAKARTA- Terdakwa suap pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pendidikan Nasional Angelina Sondakh, mengalami kecelakaan kecil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Bibir Angie, sapaan akrabnya, tanpa sengaja terantuk mikrofon salah satu wartawan televisi nasional yang berniat mewawancarai soal dugaan menerima suap Rp12,5 miliar dan USD2,35 dari Grup Permai, perusahaan milik Muhammad Nazaruddin.


"Aduh, mikrofonnya jangan dekat-dekat dong," kata Angie usai sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2012).

Peristiwa itu terjadi ketika puluhan wartawan yang meliput sidang Angie berusaha mewawancarai istri mendiang Adjie Massaid tersebut. Setelah sidang berakhir, Angie seketika dikelilingi para juru warta. Sejumlah mikrofon dan alat rekam disodorkan hingga jarak persis dua jengkal dari mulut Angie.

Namun, Angie melayani wawancara itu sambil berjalan. Dengan tergopoh-gopoh, Angie menjawab sekenanya terkait pertanyaan-pertanyaan soal sidang yang baru saja selesai berjalan.

Menjelang wawancara hampir berakhir, mendadak satu mikrofon yang disodorkan seorang reporter televisi mendesak maju persis beberapa sentimeter dari bibir Angie. Malang, Angie ketika itu juga berniat maju.

Walhasil, mikrofon berlogo tevelisi milik pemerintah itu berhasil mendarat dengan mulus di bibir Angie. Bibir Angie akhirnya terluka dan mengeluarkan sedikit darah. "Aduh bibir saya jadi berdarah nih," kata Angie sembari mengusap bibirnya dengan jari telunjuk tangan kanannya.

Angie pun lalu benar-benar menghentikan wawancara. Dia menolak berkomentar meski masih dicecar banyak pertanyaan. "Sebenarnya saya masih ingin bicara, tapi bibir saya terluka," terangnya.

Angie pun langsung dibawa oleh kuasa hukumnya, Teuku Nasrullah menuju mobil tahanan. "Sudah lah jangan ditanya lagi, klien saya ini sudah cukup terluka oleh kalian," hardik Nasrullah kepada awak media yang masih ingin mewawancarainya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar